Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa varian Delta Covid-19 membuat penyebaran kasus Indonesia cukup tinggi.
Dengan kasus harian yang mencapai 30.000 per hari, pemerintah dihadapkan pada beberapa skenario untuk menekan penularan sehingga ekonomi di triwulan III dan IV/2021 bisa tumbuh.
Apabila kasus harian terus naik bahkan mencapai 40.000 perhari, pengetatan mobilitas harus turun minimal 30 persen sampai 50 persen. Kalau itu terjadi, tambah Sri Mulyani, tentu berdampak pada perekonomian.
“Ada dua hal yang dilakukan, seberapa ketat yang berarti mobilitas turun antara 30 persen sampai 50 persen dan seberapa lama. Apakah hanya 2 minggu, 1 bulan, bahkan bisa mencapai 2 bulan,” katanya pada acara Mid Year Economic Outlook 2021 yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Rabu (7/7/2021).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa itu adalah variabel faktor kesehatan yang akan mempengaruhi ekonomi di sisa triwulan 2021. Oleh karena itu, dia meminta semua elemen bekerja sama dalam menekan penularan Covid-19.
Sebelum terjadi lonjakan, Sri Mulyani memaparkan bahwa Indonesia sedang terjadi penguatan tren pemulihan, yaitu pada April dan Mei. Saat itu, purchasing manufactur index berada di level tertinggi.
Kemudian, indeks konsumsi masyarakat adalah pada kondisi optimistis, di atas angka 100. Begitu pula penjualan ritel hingga konsumsi listrik bisnis dan industri.
Kondisi ini berlanjut hingga pertengahan Juni. Namun begitu terjadi lonjakan kasus, konsumsi masyarakat terjadi koreksi terutama di bidang transportasi, rekreasi, dan pakaian.
Ekspor juga diperkirakan terdampak negatif, khususnya yang menjalani pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Jadi, untuk triwulan III dan IV ini sangat tergantung PPKM darurat. Seberapa dalam mobilitas harus diturunkan untuk mencegah penularan dan seberapa lama. Ini bergantung pada disiplin kita semua,” jelas Sri Mulyani.
Sumber Bisnis, edit koranbumn