Perum Perumnas akan membidik nilai pendapatan pra penjualan atau marketing sales pada 2019 sekitar Rp3,5 triliun hingga Rp4 triliun.
Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto mengatakan target dalam jumlah besar tersebut seiring dengan jumlah proyek berjalan dan yang akan diluncurkan pada 2019 cukup banyak. Adapun, proyek yang diluncurkan pada 2019 masih akan tetap berfokus pada segmentasi menengah bawah.
“Tahun depan kami cukup banyak [proyeknya], tugas kami melayani masyarakat berpenghasilan rendah dan backlog pun masih cukup tinggi, jadi tetap ekspansif” ujar Galih kepada Bisnis, belum lama ini.
Perum Perumnas juga akan mengembangkan proyek hunian tapak yang berdekatan dengan kawasan industri di Purwakarta dan Cicalengka.
Adapun, proyek rumah tapak di Purwakarta akan dibangun di atas lahan seluas 40 hektare sedangkan pada proyek rumah tapak di Cicalengkan akan dibangun di atas lahan seluas 50 hektare.
Walaupun demikian, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait total investasi yang akan dikucurkan oleh pihaknya untuk mengembangkan kedua proyek tersebut.
Selain itu, Galih mengatakan pada 2019 pihaknya juga akan berkonsentrasi pada pengembangan hunian yang berdampingan dengan moda transportasi. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi MBR untuk mengurangi biaya transportasi dan mengurangi jumlah pemakaian kendaraan pribadi.
Perum Perumnas akan mengembangkan proyek hunian berskala kota dengan konsep transit oriented development di Parung Panjang. Perumnas akan mengembangkan stasiun commuter line baru dan rumah tapak di lahan seluas 200 hektare.
Untuk pengembangan tahap pertama, Perum Perumnas akan mengembangkan lahan seluas 5 hektare terlebih dahulu dengan nilai investasi sekitar Rp50 miliar hingga Rp100 miliar dan pengembangan fasilitas seperti jalan layang dan fasilitas stasiun.
Sebagai informasi, Perum Perumnas tengah mengembangkan proyek hunian vertikal berkonsep transit oriented development di Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Pondok Cina, dan Stasiun Tanjung Barat.
Galih optimistis untuk tetap berekspansi di 2019 kendati tahun depan merupakan tahun politik. Bahkan, ia mengaku semakin optimisis dengan segeranya terbentuk holding BUMN perumahan pada akhir tahun.
Sumber Bisnis / edit koranbumn.com