PT PLN (Persero) menyediakan ‘power bank express power service’, sebuah layanan penyediaan daya listrik untuk kegiatan di luar ruang yang sangat praktis dan efisien.
Pendiri POS Entertainment Dhani Pette mengatakan ketika menangani Konser 35 Tahun Slank pada Desember 2018 lalu di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta mendapatkan sumber daya listrik baru dari power bank listrik PLN.
“Bukan hanya menyediakan daya listrik luar ruang, tim PLN juga terlibat dalam rapat dengan tim tata suara, tata cahaya, dan lainnya untuk mengetahui secara langsung kebutuhan pasokan listrik saat konser berlangsung,” katanya, dikutip dari rilis, Kamis (31/1/2019).
Menurut Dhani biaya power bank listrik ini hanya Rp1.600 per Kwh, lebih hemat dibanding jika menggunakan genset yang mengunakan bahan bakar Rp3.000 per Kwh di luar biaya sewa genset.
Saat konser tersebut sebagai promotor acara, POS Entertainment menggunakan 4 unit power bank PLN berdaya masing-masing 400 KVA. Selain itu juga didukung perangkat ‘uninterruptible power supply’ (UPS) yang biayanya satu paket dengan biaya power bank express service.
Saat gladi resik acara yang berlangsung sehari sebelum konser, tim PLN mendemonstrasikan keandalan UPS yang mampu menyimpan daya listrik cadangan sekitar 3 jam. Caranya, dengan sengaja mematikan sumber daya dari power bank.
Ia memuji keandalan PLN karena dalam simulasi listrik dimatikan, peralihan ke UPS tak membuat daya turun, tak ada peralatan terganggu, berkedip, ataupun mati, seluruh perangkat elektronik tetap berungsi seperti biasa.
Tim PLN menginformasikan peralihan sumber daya dari power bank ke UPS hanya nol koma sekian detik. Keunggulan itu menjadikan pihaknya tidak merasakan perbedaan sama sekali. Lain halnya dengan genset yang memerlukan jeda 1-3 detik sebelum listrik cadangan menyala.
Dengan pengalaman tersebut, Dhani menggunakan kembali layanan ‘power bank express power service’ PLN saat menggelar acara Hari Lahir ke-73 Muslimah NU 26-27 Januari 2019 belum lama ini.
“Kami menyewa 1.200 KVA total pemakaian dari yang unit 100 KVA, 250 KVA, sampai 400 KVA untuk pemakaian seluruh elemen kelistrikan termasuk cadangan,” katanya.
Komentar senada disampaikan Hariyadi Sukamdani, pengusaha nasional yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Ia menilai penggunaan power bank PLN ini sangat cocok untuk pengusaha yang banyak bergerak di luar ruang, seperti event organizer.
“Kegiatan luar ruang sangat membutuhkan dukungan daya listrik yang kerap kali tidak tersedia sebanyak di dalam gedung,” ujarnya.
Biaya operasional power bank PLN yang efisien sangat membantu kegiatan para pengusaha. “Kalau dari sisi harga sudah bagus. Konsumen pengusaha pun akan senang,” kata Hariyadi.
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN (Persero) I Made Suprateka menjelaskan ‘power bank express power service’ merupakan altenatif sumber energi listrik untuk memenuhi kegiatan luar ruang dan masa konstruksi (pembangunan yang berfungsi sebagaimana halnya genset.
“Bedanya, power bank PLN tidak disewakan tetapi pelanggan tinggal membeli Kwh dan besarnya konsumsi listrik akan ditagih kepada pelanggan. Untuk dapat menggunakan power bank ini, masyarakat tinggal menghubungi PLN,” katanya.
Kata dia perangkat ini lebih efisien, efektif, dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil seperti genset yang memakai mesin diesel.
Ia menambahkan dengan investasi Rp960 juta per unit penggunaan ‘power bank express power service’ PLN di tempat yang jauh dari sumber listrik akan memudahkan masyarakat mendapatkan pasokan listrik.
Sumber Bisnis edit koranbumn