Pertumbuhan seni pertunjukan di Indonesia semakin berkembang. Berbagai ruang kreatif dengan ragam cerita yang ditampilkan menghadirkan khazanah seni yang semakin beragam. Hal ini turut mendongkrak dunia pariwisata secara langsung. Atraksi seni berbalut budaya tentunya menjadi sajian yang atraktif bagi wisatawan yang berkunjung.
Seni pertunjukan yang ramah anak, baik dari cerita, pemeran, busana, diperlukan sebagai salah satu bentuk pembelajaran langsung bagi mereka. Masih minimnya pertunjukan ramah anak, perlu menjadi perhatian berbagai pihak, guna mendorong berkembangnya pertunjukan-pertunjukan yang edukatif, berkualitas, dan bisa dijangkau semua pihak.
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) yang bertransformasi menjadi Indonesia Heritage Management turut serta mengembangkan pertunjukan seni yang ramah anak. Hal ini dilakukan dengan meluncurkan pertunjukan drama musikal bertajuk “Pepino Boneka Kayu”. Melalui Boneka Kayu Pepino ini, PT TWC turut serta menghadirkan pertunjukan yang edukatif dan berkualitas sebagai sarana tumbuh kembang anak-anak Indonesia.
Pepino Boneka Kayu diprakarsai oleh divisi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dan Unit Teater Pentas Ramayana sebagai wujud nyata implementasi Creating Shared Value (CSV) PT TWC. Karya ini merupakan usaha bersama untuk turut memberikan pertunjukan berkualitas yang ramah anak serta mengembangkan talenta penari-penari muda di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Pepino Boneka Kayu menghadirkan pertunjukan yang atraktif, komikal dan jenaka. Drama musikal ini akan mengajak para anak-anak untuk bernyanyi, bersorak dan menyelami karakter Pepino yang dahulu ingkar janji hingga menjadi anak yang baik hati.
Pepino Boneka Kayu bercerita tentang perjalanan Pepino yang berubah dari patung kayu menjadi seorang anak melalui peri yang membawa keajaiban. Pepino tumbuh menjadi anak penggembira yang suka berpetualang dan punya banyak teman. Hingga suatu hari, Ayah Pepino diculik oleh gerombolan Nagaraja yang jahat nan murka. Pepino yang mewariskan pusaka sang ayah bertaruh menyelamatkan ayahandanya dari kekejaman Nagaraja.
Sumber TWC, edit koranbumn